Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap

Gambar
Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap Berawal dari Sesangi Bendega Pan Sateng, Kini Banyak Didatangi Pamedek  23 Januari 2020 ( denpasarkota ) Pura ini tak pernah sepi dari pamedek. Mereka rata – rata nelayan dan pedagang. Ya, puru itu namanya Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap. Pura ini memiliki jejak sejarah yang panjang. Berawal dari sebuah palinggih di atas karang setelah Bendega Pan Satang mesesangi (kaul) setelah mendapatkan ikan melimpah. Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap berlokasi di perbatasan Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Tepatnya di Muara Tukad Badung di jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Diyakini yang berstana Ida Ratu Bhatari Nihang Sakti, sebagai Dewi Kemakmuran. Dari penuturan Pemangku Pura Luhur Candi Narmada, IB Made Sudana, sebelum berdiri megah seperti saat ini, pura Luhur Tanah Kilap ini sudah ada, namun masih berupa pura sederhana. "Sejarah pura ini tertulis dalam lontar yang ditemukan di Griya Gede Gunung Beau Muncan- Karangasem," jelasn

Ratu Niang Sakti

Gambar
  Ketika melintas di sekitar Jalan Kumbakarna atau Pasar Wangaya Denpasar, banyak orang terlihat sembahyang dan menghaturkan sesajen pada sebuah palinggih berwujud sulinggih wanita tua yang sedang bersila dengan sikap tangan Amustikarana. Pelinggih Ida Ratu Niang Sakti, begitu orang-orang menyebutnya. Tidak hanya warga Denpasar dan pedagang Pasar Wangaya yang rajin bersembahyang atau sekedar menghaturkan rarapan di palinggih Ratu Niang, namun kabar tentang palinggih ini telah tersebar ke berbagai penjuru baik di Bali maupun di luar Bali. Kasak-kusuk mengabarkan bahwa Ratu Niang sangat pemurah karena banyak permintaan telah terkabul oleh beliau. Palinggih yang berdiri pada 18 Oktober 1998 tersebut diempon oleh keluarga besar Puri Jero Kuta yang letaknya tidak jauh dari lokasi palinggih. Adalah Anak Agung Ngurah Gede Agung atau akrab disapa Turah Belanda, 71, yang merupakan pemangku di palinggih Ida Ratu Niang Sakti. Ditemui di lokasi, Turah Belanda menceritakan awal berdirinya palinggih

9 sekte yg pernah ada di Bali

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR-  Sekte atau kelompok pemujaan dalam agama Hindu juga di kenal di Bali selain di India. Menurut seorang peneliti kebudayaan Bali, Dr. R Goris, di Bali ada sembilan sekta yang pernah ada. Sekte ini digolongkan berdasarkan pemujaan kepada dewa-dewa tertentu yang dianggap sebagai dewa utama. Saat pemerintahan Dharma Udayana di Bali, oleh Mpu Kuturan bertempat di Pura Samuan Tiga, sekte-sekte ini pun disatukan dengan menghasilkan keputusan yang disebut Tri Sadaka dan Kahyangan Tiga. Hingga saat ini ada banyak peninggalan sekte ini yang masih digunakan oleh masyarakat Bali. 1. Sekte Bhairawa Sekta Bhairawa merupakan salah satu sekta yang pernah ada di Bali, dimana penganutnya memuja Dewi Durga di Pura Dalem. Sekte ini sangat identik dengan kekuatan magis yang juga ada menghubung-hubungkannya dengan ilmu pengeleakan. Hingga saat ini, peninggalan sekte ini yang masih dipergunakan yakni adanya banten segehan, caru, dan masakan Bali yakni lawar yang terbuat dari daging