LEAK, Kemampuan Spiritual yang Sangat Tinggi

ilmu pengeleakan
Fenomena tetang LEAK di Bali selalu menarik untuk dibahas. Saya mendapatkan sebuah knowledge yang luar biasa dari seorang kawan yang mempelajari dan meneliti tetang leak  Berdasarkan kitab-kitab dan pengamatan, kawan juga seorang dosen ini menceritakan kepada saya apa dan bagaimana leak itu sebenarnya.
Leak adalah kemampuan (siddhi) spiritual yang sangat tinggi. Leak dibagi menjadi dua berdasarkan cara memperolehnya, yaitu Leak Panganugerahan dan Leak Papalajahan. Leak Panganugerahan adalah kemampuan spiritual yang diberikan oleh Tuhan sebagai gift (hadiah lahir) karena yang bersangkutan memiliki karma yang sangat baik dalam kehidupan sebelumnya. Leak Papalajahan adalah kemampuan yang didapat dengan cara belajar meditasi, tapa semadhi atau yoga.
Apa perbedaan dari kedua jenis leak ini?. Orang yg menguasai Leak Panganugerahan mampu menghidupkan sinar Tuhan dalam tubuhnya yang diistilahkan dengan “api” dan mampu memadamkannya dengan unsur2 cair yang ada dalam tubuhnya juga. Biasanya unsur2 cair ini akan keluar dalam bentuk ludah/air liur/dahak. Dia juga mampu menyatukan unsur bhuana alit (tubuh manusia) dengan bhuana agung (alam semesta).  Dengan demikian yang bersangkutan mampu menguasai semua makhluk2 halus (jin, butha kala,dll) yang ada di dalam tubuh manusia dan di alam semesta. Sedangkan orang yang menguasai Leak Papalajahan hanya mampu menghidupkan api saja tanpa mampu memadamkannya. Dia juga tidak mampu menguasai makhluk2 halus yang ada di alam semesta, tapi bisa memerintahkan mereka dengan jalan memberikan seperangkat sesajen tertentu untuk menyenangkan makhluk2 halus, karena sesajen2 ini adalah makanan buat mereka.*sesungguhnya didalam diri setiap manusia terdapat makhluk2 halus yang sama antara satu manusia dengan manusia lainnya, dan makhluk2 halus ini adalah sarana pendukung dalam meng-applikasi-kan kemampuan peng-leak-an dalam kehidupan nyata manusia*
Bagaimana cara mengetahui yang mana leak panganugerahan dan mana leak papalajahan?. Contoh yg paling gampang adalah bagaimana leak ini digunakan untuk menyakiti dan mengobati. Di Bali, orang yabg menguasai leak secara umum berprofesi sebagai Balian (dukun), walaupun tidak semuanya. Jika kita berada disuatu tempat dan tiba2 hawa terasa panas, kemudian tercium bau busuk bebarapa saat, yang kemudian disusul bau harum, itu tandanya ada yang sedang menghidupkan leak-nya. Balian yang ilmu leaknya panganugerahan, ketika dia berniat menyakiti seseorang katakanlah agar perutnya melintir seperti ditusuk jarum, niat itu otomatis akan menghidupkan api berupa penyakit yg ada dibagian perutnya. Diperintahkanlah makhluk halus  yg menempati posisi di lambung sang balian utk mentransfer ke lambung target (korban). Karena sejatinya makhluk halus disemua tubuh manusia sama ( di balian=di korban=di orang lain), aksesnya tembus dan terjadilah koneksi yang tidak bisa dikontrol oleh korban. Si korban-pun akhirnya menderita sakit perut yang tidak karuan. Balian yang memiliki leak panganugerahan juga bisa menyembuhkan penyakit. Begitu melihat penyakit pasien yang terkena api peng-leak-an, balian ini langsung tahu ada api berupa penyakit ini yang dikontrol oleh makhluk halus. Dia akan memadamkan api dan tersebut dengan ludah/dahak-nya sebagai sarana. Yakin langsung sembuh deh. Kalau balian berdasarkan leak papalajahan, dia bisa menghidupkan api berupa penyakit, tapi tidak bisa mentransfernya ke korban. Karena itu dia memakai jasa makhlus halus yang ada di alam semesta sebagai kurir dan pelaksana teknis dilapangan. Sang kurir ini akan minta sesajen tertentu dan diberikan dalam waktu tertentu sesuai perjanjian dengan si balian tadi sebagig imbalan untuk mentransfer api penyakit tadi. Terjadi deal, sesajen diberikan, kurir menjalankan tugas, korban-pun jadi sakit. Jika sesajen tidak diberikan sesuai waktu perjanjian makhluk halus tadi akan meninggalkan tubuh korban dan otomatis penyakitnya sembuh. Proses pemberian ulang sesajen tadi adalah charging energi penyakit atau istilah Bali-nya ngacepin Kalo balian yang leaknya papalajahan dalam menyembuhkan orang sakit menggunakan cara yabg sama seperti membuat penyakit. Setelah mendeteksi sumber penyakit, dia membuat sesajen tertentu sebagai sarana untuk membuat sang kurir (makhluk halus) itu merasa tidak betah dan kabur dari posisi dimana penyakit itu ditaruh. Karena dia juga berperan sebagai pelaksana teknis dilapangan, otomatis penyakit tadi tidak ada yang mengerjakan, maka pasien dikatakan sembuh. Cuman bolak-balik begitu saja, so simple.
Dalam perkembangannya, leak ada yang disebut Leak Temon-temon, yaitu leak yang diwariskan oleh seseorang kepada orang lain. Proses transferisasi kemampuan peng-leak-an ini terjadi menggunakan sarana ludah, biasanya diberikan saat pewaris masih bayi. Leak temon-temon oleh yang mewariskan telah di-setup sedemikian rupa, sehingga tingkat kemumpunian ilmunya berjenjang dalam jangka waktu tertentu. Misal pada saat bayi tadi berumur 5 tahun, yang akan hidup adalah kekuatan A, umur 10 tahun akan hidup kekuatan B, dstnya. Biasanya sang pewaris tidak tahu kalau dirinya memiliki kemampuan peng-leak-an. Kalau ada orang yg mencoba menyakiti dia dengan kemampuan peng-leak-an, pasti akan mental dengan sendirinya. Ini disebabkan karena warisan leak yg diterima bereaksi secara otomatis dalam diri pewaris.
Ada juga yg disebut Leak Bali-balihan, yaitu leak yang didapat dengan cara membeli pada orang yang menguasai peng-leak-an dengan maksud-maksud tertentu (biasanya untuk menyakiti orang lain karena iri atau benci). Leak jenis bali-balihan ini yang umum terjadi di Bali. Ada orang sukses, tiba-tiba terserang penyakit yang tidak terdeteksi secara medis, bisa jadi kena serangan leak yang tidak kelihatan ini. Pelakunya sudah pasti orang yang iri sama dia kemudian membeli dari balian yang sanggup dan mau untuk itu. Makanya sekarang profesi balian sangat menggiurkan, menjual penyakit dengan bayaran yang cukup gede.
Satu lagi leak yang nge-trend adalah Leak Malih Rupa atau berubah wujud. Sumbernya dari leak papalajahan kemudian diperjual-belikan (leak bali-balihan). Dengan menggunakan sesajen dan mantra tertentu, orang yang menjalankan leak malih rupa akan terlihat berwujud lain seperti monyet, kambing lidah panjang, mobil berkaki dan wujud2 yang aneh bin menyeramkan lainnya. Sebenarnya dia tidak berubah wujud, tapi mata yang melihat tertipu karena leak jenis malih rupa bertujuan memata-matai (spionase) musuh dan mengelabui musuh. Orang yang tidak menguasai peng-leak-an dan imannya rendah pasti akan tertipu, sedangkan yang mempunyai peng-leak-an atau orang yang memiliki iman yang kuat tidak bisa dikelabui. Makanya ada orang yang melihat wujud-wujud aneh2 itu dan ada yang melihat wujud manusianya. Jangan takut kalau tiba-tiba disuatu tempat kita melihat leak malih rupa ini, karena dia tidak bisa menyakiti melainkan sedang memata-matai saja.
Kesimpulannya bahwa leak itu bukanlah sesuatu yang jelek, melainkan suatu kemampuan spiritual yang sangat tinggi. Baik atau jahatnya tergantung kepada niat orang yang memiliki kemampuan ini. Semoga informasi yang langka (karena saya juga baru tahu dan terbuka pikirannya) berguna dan bermanfaat biar tidak mengaburkan makna leak sebenarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kerajaan Bali Kuno

Raja-Raja yang Pernah Berkuasa di Bali

Sejarah dan Makna Tari Topeng Sidakarya